Dikutip dari Harian KOMPAS, Jumat, 1 Agustus 2008.
Jakarta, Kompas - Dekan Lee Kuan Yew School of Public Policy Kishore Mahbubani memuji kesuksesan transformasi Indonesia sebagai bagian dari transformasi Asia. Mahbubani optimistis akan kelanjutan peran Indonesia dalam kontribusinya bagi kesuksesan Asia pada abad ke-21 yang akan menjadi abad Asia. ”Indonesia telah memainkan peran yang heroik dalam transformasi Asia. Indonesia terbukti sukses melewati transisi yang paling sulit menuju demokrasi yang utuh. Ini adalah kisah yang membanggakan yang tidak sepenuhnya dipahami dunia,” ujar Mahbubani saat memberi kuliah kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (31/7). Mahbubani mengemukakan, Indonesia maju saat suara kebebasan dan demokrasi Amerika Serikat meredup dan mulai mundur. Hal itu terlihat dari upaya penanganan terorisme dan tahanan di Guantanamo. Kontras, ini menjadi tragedi karena kisah membanggakan transformasi Indonesia menuju demokrasi tidak tersiar ke seluruh dunia lantaran media internasional didominasi media Barat. ”Mereka tak bisa membayangkan Asia dapat melakukan banyak hal yang lebih baik daripada dunia Barat yang melakukannya,” ujarnya. Atas penilaian Mahbubani, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku senang karena upaya jatuh bangun Indonesia melakukan konsolidasi demokrasi mendapat pengakuan dan dinilai sudah berada di jalur yang tepat. ”Namun, ini bukan masalah senang atau tidak senang. Penilaian itu bagi kita jadi cermin. Kita belum puas karena transformasi kita menuju demokrasi belum cepat meski sudah di jalur yang tepat,” ujarnya. Presiden melihat uraian kuliah kepresidenan Mahbubani ”Indonesia di antara Kebangkitan Kembali Asia dan Krisis Global” sebagai hal yang menantang dan provokatif. (INU)Kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar